Assalamu'alaikum

Assalamu'alaikum
Salam Ukhwah... Mari berbagi kisah

Kamis, 24 Februari 2011

TERUS BERJUANG, SERUPA ELANG


Sering tak bersyukur dengan apa yang Allah berikan, sering mengelu dengan ujian kecil yang Allah berikan. Sering merasa kurang dengan apa yang Allah berikan, tanpa melihat sekeliling. Padahal di luaran sana masih banyak hamba Allah yang di beri kekurangan, baik fisik, maupun dari segi financial.

Perjalanan ini masihlah panjang, mungkin 1000 mil, atau bahkan mungkin satu juta mil, tapi semua itu tak kan pernah kita telusuri, sebelum kita memulai dengan satu langkah. Ya…. Mulailah dengan satu langkah, kemudian teruskan perjalanan ini. yakinlah Perjuanganmu takkan pernah sia-sia. Memberi hadiah indah untuk ibu di rumah. Ibu yang semakin hari semakin tua, dari rahimnyalah kita terlahir. Menjadi sosok manusia yang di besarkan dengan harapan kelak dapat membahagiakannya. Ayah yang senantiasa berupaya member nafkah yang halal bagi putra-putrinya. Memenuhi segala kebutuhan anandanya.

Jikalau dalam perjalananmu terdapat jalan yang begitu terjal, jangan berhenti, tak perlu takut, Ada ALLAH, mintalah padaNya, supaya kau di beri kekuatan, keikhlasan, kesabaran.
Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman”. ( QS.Al-Imran ayat 139)

Bersyukurlah dengan apa yang di berikan oleh Allah, meski terkadang ia terbalut oleh luka, atau mungkin ia di dipenuhi dengan deraian air mata.
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”. (QS. Al-Baqarah ayat 216)

Kisah menarik yang dapat kita petik ibrahnya, ada seekor burung elang, ia merupakan jenis burung yang paling lama hidupnya. Bahkan bisa bertahan hingga 70 tahun, namun dalam perjalanna hidupnya, ia dihadapi oleh ujian yang begitu berat. Ketika berumur 40 tahun, cakarnya mulai tumpul, padahal itu adalah sanjata utamanya dalam mencari mangsa. Paruhnyapun tak lagi tajam, sayap-sayapnya mulai terlihat tua dan berat, sehingga menyulitkannya untuk terbang tinggi. Maka, ia di hadapkan oleh dua pilihan. Yang pertama, ia hanya bisa menyerah dan pasrah. Atau yang kedua adalah ia harus berperang melawan kepedihannya selama 150 hari. Maka, pilihan kedua yang harus ia pilih jika ingin bertahan hidup. Iapun pergi ke puncak gunung untuk menyendiri, kemudian yang pertama ia lakukan adalah memukul-mukul paruhnya ke batu yang keras, hingga paruhnya patah dan ia harus menunggu dalam jangka waktu yang tak singkat supaya paruhnya dapat tumbuh kembali. Kemudian ia mulai memukulkan cakarnya ke batu hingga habis, dan menunggunya tumbuh kembali, setelah cakar dan paruhnya tumbuh, iapun mulai mencabut bulu-bulu sayapnya. Setelah lima bulan ia mengalami peristiwa yang mengerikan, ia pun dapat terbang kembali, menyusuri alam yang damai, dan memiliki kekuatan yang seperti saat masih muda.

Ya…. Seperti itulah kehidupan di dunia, penuh dengan ujian untuk meraih kebahagian dan kesuksesan. Maka, Mari kita berbenah dan terus berbenah, untuk memepersembahkan yang terbaik dalam masa hidup kita...
Dengan torehan kemuliaan dan semangat pantang menyerah...
Dimanapun. kapanpun dan dengan siapapun. selama ALLAH SWT
menjadi "just The ONE goal“ Insya Allah akan sukses dan "bahagia" sebagaimana doa
yang sering terlantun untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.

Ya Rabb, segala puji bagiMU, pemilik semesta Alam, yang maha pemurah dan penyayang,
Yang menguasai hari pembalasan.
Hanya Engkau yang kami sembah, dan hanya kepadaMu kami memohon pertolongan.
Tunjukkanlah jalan yang lurus
Jalan orang-orang yang telah Engkau karuniakan kepada mereka, bukan jalan yang Engkau murkai
Dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat.

Ya Allah, ya Rahim, Ya Karim…
Jadikanlah aku hambaMu dan umat Muhammad SAW, yang beriman padaMu
Dan berbakti pada orang tuaku.
Ya Allah,
Ampunkanlah dosa mereka
Kasihanilah mereka, sebagaimana mereka mengasihiku sewaktu kecil
Bukakanlah pintu hati mereka agar senantiasa Beriman padaMu.
Aku terlalu banyak berhutang budi kepada mereka,
Namun ku balas dengan kata-kata yang terkadang menyakiti

Ya Allah, aku yang hina bersimpuh…
Muliakanlah mereka di akhirat,
Dengan akhlak yang baik dari anaknya, jangan kau jadikan aku anak yang justru kelak menyulitkan ia untuk merasakan syurgaMu ya Allah.
Ya Rabb… kuatkanlah pundak kami, untuk memikul ujian yang Engkau beri,
Tekatkan Azzamku untuk terus berusaha dan terus berjalan menyusuri jalanan ini.
Jangan Kau jadikan daku hamba yang kufur terhadap nikmat, barang sedetikpun.
Beri aku Kesabaran, beri aku kekuatan…
Aamiin……….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar