Assalamu'alaikum

Assalamu'alaikum
Salam Ukhwah... Mari berbagi kisah

Selasa, 03 April 2012

Refleksi Aktivis Dakwah Kampus


Peran da’wah kampus dalam melahirkan kader-kader yang ulama bukanlah PR baru dalam pergerakan da’wah kampus. Pergerakan da’wah yang telah memiliki beberapa mihwar, bukanlah berdiri sendiri-sendiri. Mulai dari syiar (LDK), siyasi (BEM), dan ilmi (Lembaga keilmuan), memiliki keterkaitan satu sama lain. Tapi sayangnya, ketiganya belumlah optimal dalam pergerakan da’wah kampus saat ini. Mimpi utama untuk menghadirkan nuansa islami dalam aktivitas akademik maupun non-akademik di kampus terkadang terlupakan. Aktivis da’wah kampus yang diharpkan mengenal trilogi da’wah kampus yakni fungsi agent of change (agen perubahan), fungsi social control, dan iron stock (cadangan keras), yang Idealnya ketiga fungsi ini berjalan seimbang dan optimal, namun fakta di lapangan belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Kebanyakan para aktivis justru lebih sering mengkritik satu sama lain, bahkan mirisnya tanpa ada upaya perubahan, dan solusi cerdas yang diberikan. Rintangan yang semakin menghadang sesama pendukung da’wah, tarik-menarik peran, bahkan ada yang merasa memiliki peran paling urgent dalam da’wah, Egoisme yang semakin nampak, berjalan tanpa melihat sayap kanan maupun kiri. Bagaimana hendak mencapai kata islam Berjaya???
Ironis memang.


Desain setting yang diharapkan dapat menjadi lumbung kader, memerlukan konsepan matang dan amal nyata bagi penggerak da’wah. Produk yang dihasilkan bukan semata-mata hanya memiliki fikroh islami, tetapi juga spesialisasi dalam bidang keilmuannya serta berwawasan global. Namun lagi-lagi, kita masih terlalu asyik merasa paling istemewa di jalan da’wah ini.


Merujuk dari hal-hal diatas, dapat kita analogikan seperti sebuah perjalanan, kita telah memiliki peta dan tujuan yang jelas, ternyata masih banyak aral melintang, bukit-bukit yang terjal, atau sesekali mengharuskan untuk menyelami lautan. Da’wah ini tidak berdiri sendiri. Ada keterkaitan satu sama lain, saling mendukung dan melengkapi. Syiar, Siyasi, dan ilmi, adalah satu tubuh yang nantinya dapat mencetak kader-kader militan, siap memasuki posko-posko yang telah di siapkan.


“Sesungguhnya agama tauhid ini adalah agama kamu semua ; agama yang satu dan aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku
”(Al-anbiya:92).


“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang dijalan Allah dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (As-shaf : 4)


“sesungguhnya orang-orang mu’min adalah bersaudara, karena itu, damaikanlah antara kedua saudaramu, dan berta’walah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.”(Al-Hujurat:10).


NB : Catatan ini di buat untuk ana pribadi, terinspirasi selepas diskusi dengan ukhti-ukhtina sekalian. semoga bisa bermanfaat untuk saudara2 seperjuanganku yang berada di masing-masing medan da'wah.